Monday, September 23, 2013

Ide belajar: Memanfaatkan sisa Craft Foam untuk obyek manipulasi belajar

Saat sedang beberes laci, saya menemukan banyak sisa potongan foam craft bekas membuat art & craft yang masih tersimpan. Saya sungguh nggak bisa membuang benda2 yang saya pikir masih bisa dimanfaatkan untuk benda lainnya, jadi memang menumpuklah sisa-sisa berbagai bahan crafting di laci hehehe :) #storyofmylife
Saat itu juga saya terpikir untuk membuat tambahan obyek manipulatif untuk Neo belajar membuat pola dan berhitung. Saya pun segera mengambil penggaris dan gunting.
Setelah mengukur2 seberapa besar ukuran yang sebaiknya saya buat agar menghasilkan jumlah yang sama untuk tiap warna, akhirnya saya putuskan untuk membuat bentuk bujur sangkar ujuran 3x3cm untuk masing2 warna sebanyak 14buah. 
Bentuk bujur sangkar dipilih karena tentu paling mudah untuk diukur dan dipotong :-P hehe

Jadi deh 3set bujur sangkar 3x3cm berwarna merah, kuning dan hijau untuk Neo. Tambahkan pencetak es, langsung deh menjelma jadi perangkat belajar pola (patterning) untuk si prasekolah :-D

Ide belajar: Transparansi berwarna untuk bermain di light table

Transparansi berwarna adalah salah satu alternatif benda yang menarik untuk dimainkan di atas light table/light box. Warna-warnanya cukup kaya, saya membeli semua pilihan warna yang ada di toko (hehehe). Plastik2 lembaran yang cantik ini juga sama sekali tidaklah mahal, bila dibandingkan dengan harga mainan ataupun barang2 yang biasa kita belikan untuk anak. Saya membeli lembaran2 ini di sebuah toko fotocopy di dekat rumah dengan harga Rp. 750,-/lembar. Saya yakin bisa dibeli dengan harga lebih murah lagi bila dicari di tempat lainnya.

Tujuan utama penggunaan lembaran plastik tranparansi ini adalah bagi saya untuk sarana belajar dan eksplorasi warna dan pencampuran warna. Dengan eksperimen langsung di atas light table, anak mengalami sendiri bagaimana biru Dan kuning menjadi hijau, kuning Dan merah menjadi oranye dst. Bahas tentang warna primer Dan warna sekunder Dan bagaimana pada dasarnya semua warna dibentuk dari 3 warna primer ini. 
Bila dibentuk ke dalam berbagai bentuk, dapat dipakai untuk sarana belajar bentuk. Bentuknya dapat langsung dirasakan (sentuhan) dan dilihat oleh anak, jauh lebih baik dibandingkan belajar bentuk dari flashcards atau poster. 
Sejauh ini kami telah memanfaatkan transparansi warna warni ini sebagai media pernyortiran berbasis warna Dan juga sebagai backdrop anak2 bermain robot2an dan superhero di atas light box. Dorong anak untuk menemukan lebih banyak lagi fungsi dari yang sudah diketahui dari 1 buah/jenis benda.

tambahkan berbagai obyek unik, warna-warni dan transparan di atas light box
Indahnya warna-warna transparansi di atas light box

Friday, September 20, 2013

Prasekolah: Menyortir Kancing warna di atas light box

Beberapa waktu yang lalu karena penyimpanan yang kurang tepat, lampu yang biasa kami gunakan untuk light box ternyata rusak (ada kabel yang terjepit sehingga putus). Sedih sekali rasanya karena lalai dan itu juga menandakan bahwa sudah cukup lama si light table belum dipakai lagi. 
Untungnya opa dari Arvin dan Neo memberikan sebuah senter LED yang cukup terang dan tentunya bisa dimanfaatkan sebagai pengganti lampu kami yang rusak. Lagipula apalah arti sebuah proyek homemade/diy yang membebankan kita untuk membeli banyak barang dan bahan baru? Saya sih sukanya sebisa mungkin memakai barang2 yang sudah ada di rumah saja :-)

Awalnya tujuan dipakainya si light box adalah untuk membicarakan tentang warna primer dan sekunder bersama Neo di atas cahaya light box. Beberapa hari lalu saya sempat membuat beberapa disk dari plastik transparan berwarna-warni yang cantik. 
Seiring berjalannya aktivitas kami, Neo yang lagi suka2nya menyortir ingin melakukan kegiatan sortir saat itu juga :-D ya sudahlah, Mama segera mencari2 obyek manipulasi apa yang warnanya sesuai dengan disk selofan yang kami miliki. Jadilah para kancing diambil, lagipula sesuai untuk Letter of the week kami yang adalah Bb. B is for Buttons! 
Spontan, asik, edukatif dan sedap dipandang! Yay!


Tuesday, September 17, 2013

Prasekolah: Memindahkan Beras menggunakan corong

Asyik menuang beras!
Aktivitas ini termasuk ke dalam latihan practical life, karena melibatkan kegiatan sehari-hari, seperti menuang dan memindahkan obyek ke dalam berbagai wadah.
Bahan:
- Botol plastik bekas
- Corong penuang 
- Beras 1 cangkir penuh 
- Sendok (opsional)

Fokus obyek adalah botol (Bb - letter of the week). Anak dihadapkan pada botol kosong dan secangkir penuh beras. Di leher botol diletakkan corong penuang. Mintalah dia memindahkan beras di cangkir ke dalam botol.

Awalnya Neo tidak terpikir untuk menuang beras langsung dari cangkir ke dalam botol, melainkan meremas (mengambil beras dalam genggaman) dan memasukkannya lewat corong. Namun ia segera menyadari bahwa beras jadi berantakan dan jatuh kemana-mana dan hampir tidak ada yang masuk ke dalam botol. Ia pun berpikir sejenak dan meminta Sendok kepada mama (senangnya melihat logika anak in action!). Mama pun mengambilkan sendok untuk Neo. 
Segera setelah memegang sendok, Neo langsung serius memindahkan beras ke dalam botol dengan lancarnya. Ia pun bangga bisa menyelesaikan tugasnya. Sambil ia menuang beras, kami membahas bagaimana beras jatuh ke dalam Botol (cepat/lambat), apakah botol akan terisi penuh (membuat prediksi) dan tentang bunyi yang ditimbulkan oleh beras yang jatuh.

Banyak hal yang bisa dibahas dan dipelajari dari sebuah kegiatan super sederhana dan murah. Ikuti ritme berpikir anak dan jangan berikan solusi kecuali diminta. 
Selamat bermain! 

Prasekolah: Simple Butterfly matching puzzles


Saya memiliki beberapa Butterfly Glow In The dark yang belum pernah dipakai selain untuk fungsi aslinya, yaitu sebagai hiasan yang menyerap cahaya dan nampak menyala di dalam gelap. Saat tidak dipakai, mereka hanya tersimpan rapi di dalam laci. Saya pikir2 lagi kegiatan prasekolah apa ya yang bisa dibuat dengan para kupu cantik ini? 😁

Akhirnya saya mencoba membuat siluet dari beberapa kupu pada secarik kertas. Inspirasinya adalah dari beberapa puzzle kayu anak yang dikerjakan dengan cara mendiskriminasikan bentuk siluet puzzle. Super mudah dan tentunya murah. Hehe.

Neo sudah saya berikan puzzle ini dan bisa mengerjakannya dengan lancar. Tidak ada yang terlalu mudah atau terlalu gampang dalam bermain, selama anak senang melakukannya, Mama pun bahagia.

Letter of the week: B. B is for Butterflies!!

Pretty Butterflies!

Prasekolah: DIY Sand Tray untuk latihan menulis

Latihan menulis merupakan salah satu kegiatan prasekolah yang sangat penting dan seringkali sangat ditekankan di berbagai kurikulum prasekolah. Begitu banyak worksheet gratis di web yang bisa kita dapatkan dengan mudah untuk latihan menulis bagi anak2 usia prasekolah.
Saya pribadi juga mencoba memberikan beberapa worksheet kepada Neo untuk latihan menulisnya, kadang ia bersemangat mengerjakannya, lain kali tidak begitu. Mengerjakan worksheet berulang-ulang tentunya membosankan bagi anak, jadi perlu dipikirkan berbagai cara lain untuk latihan menulis selain dengan kertas dan pensil/krayon.
Sand tray adalah salah satu ide yang saya lihat ada pada pendekatan Montessori. Tujuannya memberikan simulasi sensoris saat anak belajar membentuk huruf/angka/bentuk sehingga bisa memaksimalkan ingatannya. Sangat penting bagi anak untuk memahami urutan yang benar saat membentuk huruf/angka untuk membantu meningkatkan keahlian menulisnya ke depannya. 

Bahan yang digunakan:
- Wadah Tupperware lama yg sudah jarang dipakai (dipilih karena ada tutupnya, menghindari pasir/garam tumpah kemana-mana)
- Garam meja halus yang diwarnai dengan pewarna makanan (saya memamkai garam karena tidak memiliki pasir, jika bunda memiliki pasir yang bersih, gunakan saja pasir)
- kertas perak sebagai alas (opsional, hanya agar terlihat menarik bagi anak)


Begitu mudah dibuat dan disusun tidak sampai 1/2 jam. Hanya perlu sedikit mengukur agar kertas perak pas di dalam wadah dan mencoba-coba jumlah garam yang terbaik untuk ditaruh di dalam wadah agar tidak terlalu banyak tapi juga tidak terlalu sedikit untuk menampilkan tulisan dengan baik. 
Percobaan dengan Neo, dia suka sekali menulis dengan Sand Tray nya, bahkan ia pun menggambar dan memainkan garam di dalam wadah :-D


Monday, September 16, 2013

Prasekolah: Memindahkan Pompoms ke dalam botol menggunakan penjepit

Minggu ini Letter of the week-nya adalah Bb. Di hari pertama ini salah satu kegiatan latihan motorik halus Neo memakai botol (B - Bottle) Dan Memindahkan pompoms kedalam botol, melewati leher botol yang cukup sempit menggunakan penjepit. Cukup menantang lho... Karena dari kegiatan sebelumnya yang menggunakan pompoms dan penjepit, saya lihat Neo cukup lancar melakukannya, jadi saya putuskan untuk menambah sedikit tingkat kesulitannya.

Bahan yang dipakai:
- Botol bekas minuman yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan
- Penjepit (tweezers) 
- Pompoms ukuran medium

Neo suka sekali tantangan semacam ini, yang menuntut konsentrasi tinggi dan fokus. Mama juga suka sekali melihat ekspresi wajah Neo yang super serius! Hehehe.
Perlu diingat: karena cukup sulit (membutuhkan tingkat konsentrasi yang cukup) maka sebaiknya jumlah pompoms yang diberikan jangan terlalu banyak, maksimal sekitar 8 buah, karena anak akan bosan bila harus fokus mengerjakan sesuatu yang cukup sulit dalam waktu lama.

Minggu ke-3 MomSchool buat Neo.

Nggak terasa udah memasuki minggu ke-3 momschool dan Letter of the week adalah Letter Bb.
Wahh untuk letter Bb ini banyaaaak sekali ide muncul karena begitu banyak pilihan benda yang berawalan B. Sebut saja, Bittle, Baloon, Bear, Butterfly, bear, Book, Ball, Bicycle, Buttons, Bubbles, Dst dst. 
Bayangkan aja berbagai kemungkinan art andcraft, ide belajar math, fine motor, practical life Dan lain-lain. Woohoo...!!!

Berikut paket pertama di hari ke-1 Letter of the week B:
Tema: B is for Bottle/botol. 
- Membaca buku Happy Birthday Herbie Hippo (tekanan pada huruf B untuk Birthday)
- Untuk latihan motorik halus: Memindahkan pompoms menggunakan penjepit ke dalam botol
- Latihan menulis huruf B dan mewarnai botol
- Menyanyikan sajak Dan lagu sambil belajar berhitung tentang botol (tune lagu 19 little Indians)
- Latihan menggunting sekaligus pengenalan huruf besar B dan huruf kecil b
.... Dan masih banyak lagi kemungkinan lainnya seiring berjalannya momschool!! (super excited)

Saturday, September 14, 2013

Prasekolah: Latihan Menggunting

Satu penyesalan saya adalah dulu waktu Arvin, sang kakak masih kecil, masih seumuran Neo, saya paling anti lihat dia pegang2 gunting Dan 'benda tajam' lainnya. Ketakutan saya yang berlebihan merugikan bagi Arvin, karena akibatnya karena hampir tidak pernah dibiarkan menggunting, kecakapan mengguntingnya memang jadi kurang bagus.

Berangkat dari kebodohan saya di masa lalu yang belum banyak membaca Dan belum banyak menambah wawasan di bidang perkembangan anak usia dini, saya bertekad untuk mengekspos Neo kepada apapun selama masih dalam lingkup pengawasan saya.

Kemampuan menggunting (melakukan gerakan buka-tutup gunting, mengarahkan pisau gunting dll) merupakan latihan motorik halus yang hebat! Anak juga merasa puas karena bisa memakai suatu benda yang kebanyakan hanya dipakai orang dewasa. Keahlian menggunting juga sangat berguna dalam pendidikan anak selanjutnya di TK maupun SD.

Bahan yang digunakan:
- Gunting khusus anak
- Kertas karton yang sudah diberi garis2 panduan menggunting

Untuk latihan awal, fokusnya adalah membiasakan anak memakai gunting Dan menempatkan gunting di tangan serta menggerakannya. Jadi sebaiknya panduan menggunting berupa garis lurus dulu. Seiring kematangan otot motorik halusnya berikut dengan keahlian menggunting, panduannya bisa ditambah tingkat kesulitannya, seperti garisbzig zag, garis lengkung, garis melingkar dan seterusnya.

Thursday, September 12, 2013

Prasekolah: Mengenal Ukuran Benda


Aktivitas yang satu ini termasuk dalam pengenalan konsep matematika awal. Anak perlu memahami konsep besar, sedang, kecil, sebelum mereka bisa memahami konsep pengukuran yang lebih kompleks (mengukur dalam satuan seperti centimeter, jengkal dll).

Bahan yang digunakan:
Untuk memudahkan pemilahan, saya membuat kertas bertuliskan ukuran yang dimaksud.
Benda-Benda yang digunakan bisa benda apa saja di sekeliling rumah, bisa alat tulis, alat dapur, pakaian dan sebagainya.

Prasekolah: Menyocokkan Bentuk dengan kartu bentuk 2 set


Kegiatan ini super simpel dan menyenangkan bagi Neo. Kartu- kartu bentuk yang manis ini Saya download dan print gratis dari Mr.printables. Gambarnya yang jelas namun sederhana dan mudah dipahami balita.

Bahan: 
1 set kartu bentuk (terdiri dari pasangan gambar bentuk, berwarna-warni pada set 1 dan hitam putih/abu2 pada 1 set kedua)


Caranya dengan meminta anak menyusun kartu yang tidak berwarna pada meja/lantai, kemudian mulai mencari dan mencocokan bentuk yang sama pada set kartu berwarna. 
Jangan lupa untuk mengajak anak menyebutkan nama bentuk dan nama warna sambil melakukan aktivitas ini ya... 
Selamat mencoba!


Friday, September 06, 2013

Prasekolah: Belajar tentang Sifat Magnetis

Kegiatan yang satu ini sungguh mengasyikkan karena ada unsur eksperimental-nya bagi anak. 
Letakkan beberapa benda acak dan dengan bersenjatakan 'tongkat magnet' miliknya, anak bisa mulai menyortir mana obyek yang menempel pada magnet dan obyek mana yang tidak magnetis.


Bahan yang dipakai:
- Tongkat magnet homemade/magnet yang cukup kuat (bisa dibeli di luaran tapi saya masih belum berhasil menemukan tongkat magnet, jd untuk kali ini Saya buatkan tongkat magnet sendiri untuk Neo)
- Benda-benda untuk diselidiki anak (usahakan jumlah antara benda yg menempel ke magnet dan yang tidak cukup seimbang)

Tips: beberapa benda yang tampak jelas terbuat dari besi (berwarna perak Dan agak mengkilap) biasanya bisa membuat kita memprediksi bahwa benda itu akan menempel, padahal banyak benda yang berpenampilan serupa namun tidak magnetis (misalnya berbagai perhiasan imitasi, mainan plastik berwarna perak dsb). Gunakan benda-benda tersebut agar ada kesempatan menjelaskan pada anak bahwa sifat magnetis pada benda tidak bisa dilihat dari tampilan bendanya saja, melainkan terutama dari bahan dasar benda tersebut.

Kegiatan ini memperkenalkan balita pada konsep sains sederhana dan sifatnya menyenangkan. Neo suka sekali Dan saya suka melihat ekspresi wajahnya tiap kali berhasil menemukan benda yang menempel pada magnet.

Prasekolah: Permainan sensoris dengan Water Beads

Sejak tahun lalu pertama Kali mencoba bermain dengan Water beads, Kami semua langsung jatuh cinta. Bagaimana nggak? Bentuknya yang licin, bulat, transparan, berwarna-warni sama indahnya dengan kelereng, namun lebih kerennya lagi water beads lebih ringan Dan lembut! What's not to love? 

Karena sifatnya yang menyerap Dan menahan air, permukaannya yang licin terasa dingin Dan basah di tangan, pengalaman sensoris yang Kaya!

Setelah melupakan sang water beads berbulan-bulan lamanya, beberapa hari yang lalu saya membawakannya kembali kepada Neo. Wah nggak disangka, hari itu akhirnya menjadi hari water beads sedunia hehehe Bahkan si sulung yang berusia 8thn pun ikutan bermain seru bersama Neo di sore hari.

Banyak korban dari Permainan ini alias sebagian besar water beads yang pecah, hancur berantakan karena tampaknya Neo sedang dalam misi khusus untuk menyelidiki seberapa kuat water beads menahan remasan tangan, tusukan Dan gencetan! Hihihi
All in all, sukses besar dengan Water beads kemarin. Nggak ada tuh terdengar keluhan bosan atau merengek minta nonton tv karena mereka berdua sedang asyik Dan sibuk sendiri. 
Senangnya Mama...


Thursday, September 05, 2013

Prasekolah Rumah A la Neo

Pada tanggal 28 Agustus 2013 lalu Neo memulai hari pertamanya menjalani  prasekolah rumah dengan Mama.

Sibuknya mama (mama sempat mencoba kegiatan lain yang sangat menguras waktu, perhatian dan tenaga... fiuhh) dan padatnya jadwal sekolah kakak Arvin sempat membuat mama terlena, sampai-sampai pendidikan (yang terstruktur) bagi Neo sempat terkesampingkan :-P. Jadwal tidur dan bangun Neo yang juga belum teratur menjadi faktor yang cukup mempengaruhi terlambat mulainya program prasekolah rumah untuk Neo. 
Masa prasekolah sangat penting bagi balita untuk belajar banyak hal, karena masa ini merupakan masa emas dan masa terbaik untuk jendela kesempatan pembelajaran anak. artikel tentang pentingnya pendidikan prasekolah untuk anak balita, bisa dibaca disini

Di hari pertama, saya memfokuskan untuk mengobservasi kesiapan Neo secara umum, kemampuan dasar apa saja yang sudah dikuasai, bagaimana dia menerima instruksi dan bagaimana ia memilih kegiatannya sendiri.

Beberapa hal yang kami lakukan adalah:
- Memperkenalkan gerak dan lagu untuk membangun suasana dan juga pembiasaan terhadap suasana 'bersekolah'. 
Ternyata reaksi Neo cukup membuat saya kaget, dia menolak untuk mengikuti lagu dan menyanyi bersama saya. Dia benar-benar enggan bergerak maupun bernyanyi. Ya sudahlah, saya pikir. Kita coba lagi lain waktu ya...
- Memilih dan membaca sebuah buku. 
Neo saya berikan kebebasan untuk memilih dari antara 2 buah buku anak, buku yang dipilih ini akan menjadi buku yang menjadi tema utama pembelajaran kita selama seminggu ini. Buku yang dipilih adalah The Lazy Ladybird, sebuah buku bilingual (Inggris - Indonesia) karya Isobel Finn; Jack Tickle (Erlangga For Kids). Buku ini pas sekali untuk anak usia prasekolah, dengan cerita dan kata-katanya yang lucu, serta ilustrasi yang besar dan penuh warna.
- Menempel stiker dan kertas warna menggunakan lem.
Terus terang, selama ini saya cukup jarang melakukan art & crafts dengan Neo, jadi dia tidaklah sangat familiar dengan penggunaan lem, gunting, kertas warna, stiker dan sebagainya. dalam kegiatan kita kali ini, kita memfokuskan pada kemampuan Neo untuk mengenali bentuk, fungsi dan cara memakai alat-alat ini. Diluar perkiraan, ternyata berlangsung cukup lancar dan Neo sangat menyukai kegiatan barunya.
- Menggambar bebas dengan krayon.
Selama ini Neo sudah cukup sering corat-coret sana sini dan menggambar bersama sang kakak, jadi saya dengan percaya diri memberikan buku gambar kosong dan 1 set krayon. Tidak ada tema khusus atau perintah, saya silahkan dia menggambar apa saja yang dia mau. Ternyata Neo memilih untuk menggambar Neo dan mama, lengkap dengan warna pakaian yang kita pakai pada hari itu. Aww...

Secara keseluruhan, nampak jelas bahwa Neo sudah siap untuk memulai prasekolah rumah-nya dengan mama, dia nampak bersemangat melakukan 80% kegiatan kami hari ini. Yay for home preschool!

Practical Life: Mengganti Baterai pada Lampu Senter


Pada metode pengajaran Montessori, beberapa kegiatan anak mencakup beberapa kemampuan praktis dalam kehidupan sehari-hari yang umumnya dilakukan di rumah oleh para orang tua dan orang dewasa lainnya. Hal ini sangat penting karena kemampuan praktis ini membuat anak menjadi lebih 'life ready' karena pengetahuannya dapat langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terinspirasi dari pandangan Montessori tersebut, kegiatan ini melibatkan Neo untuk belajar mengganti baterai pada lampu senter (dipilih karena merupakan jenis alat elektronik yang paling umum dan mudah di buka maupun dioperasikan dan tentu saja untuk dimainkan!). 

Kegiatan ini sangat baik untuk melatih otot-otot motorik halus (gerakan memutar penutup senter untuk membuka dan menutup, serta gerakan jari untuk menyalakan tombol pada senter). Bila dibicarakan lebih jauh dengan anak, bisa juga dijadikan pembahasan tentang sains, bagaimana baterai bisa membuat lampu menyala dan mengapa pemasangan arah Baterai yang salah akan membuat lampu senter tidak bisa menyala dan seterusnya.

Bahan yang digunakan: 
- Lampu senter sederhana
- Baterai baru 
- Sebuah kartu instruksi kecil yang saya buat untuk memberikan gambaran pada Neo tentang letak arah baterai saat dimasukan ke dalam senter kutub positif dan negatif pada baterai.

Neo bersemangat sekali pada saat pertama kali melihat persiapan untuk kegiatan ini, semua anak balita selalu senang kalau diperbolehkan memakai barang-barang milik orang dewasa :-) Sebagai reward, biarkan anak bermain dengan lampu senter setelahnya. 
Menikmati bermain dengan senternya

Prasekolah: Memindahkan Pom poms menggunakan penjepit

Salah satu kegiatan menyenangkan yang Kami lakukan Kali ini adalah sebuah bentuk latihan otot motorik halus buat Neo, yaitu Memindahkan pom poms menggunakan penjepit.
Latihan untuk otot motorik halus merupakan Hal yang sangat penting, karena berhubungan langsung dengan kemampuan Dan kesiapan anak untuk menulis (memegang Dan memanipulasi alat-alat tulis).

Bahan yang digunakan:
- Pom poms (bisa dibeli di toko kerajinan/craft atau dibuat sendiri menggunakan benang wool)
- Wadah
- Penjepit (pilih yang paling sesuai untuk ukuran tangan anak Dan tidak keras untuk digerakan)

Walaupun sempat mengeluh 'susah' pada akhirnya Neo sangat menikmati kegiatan ini, bahkan setelah berhasil memyelesaikan Neo meminta untuk mengulangi Dan memilih pom poms dengan warna favoritnya.

Wednesday, September 04, 2013

Prasekolah: Menamai warna & menyortir obyek


Kegiatan prasekolah rumah Neo Kali ini adalah pengenalan warna dan menyortir obyek berdasarkan warna (pengenalan warna dan matematika awal).

Bahan2 yang dipakai:
- Roda warna (terdiri dari 10 warna dasar yang harus dikuasai anak prasekolah berdasarkan kurikulum prasekolah internasional)
- beberapa benda yang mewakili tiap warna yang ada di roda warna


Cara bermain: 
- Anak diminta mencocokkan obyek dengan warna yang ada di RODa warna sambil menyebutkan nama warna (dalam bahasa Indonesia & bahasa Inggris). 
- Permainan bisa juga dikembangkan dan minta anak untuk menyebutkan nama benda2 yang dipakai.

Neo suka sekali menyortir apapun berdasarkan warna. Tampilan warna benda yang banyak juga menjadi hiburan tersendiri bagi mata.