Wednesday, November 30, 2011

Homemade Toy: Magnetic Funny Faces

Ide mainan daur ulang dari mainan magnetik dan tutup kaleng yang sudah nggak terpakai
Saat sedang bongkar-bongkar barang di gudang, saya menemukan sebuah mainan catur magnetis yang pion-pionnya sudah nggak lengkap lagi. Saya pikir-pikir, bagusnya diapain ya, kok sepertinya dibuang sayang... yang ini nih barangnya:
mainan catur nggak terpakai
Saya juga punya banyak tutup kaleng biskuit kesayangan yang 'nganggur' karena kalengnya sudah dipakai untuk keperluan yang lain. Saya selalu menanti-nantikan kapan kiranya benda-benda bulat mengkilat ini akan saya manfaatkan, sudah terpikir sih untuk sesuatu yang menggunakan magnet, tapi karena saya tidak punya magnet di tangan dan tidak pernah sempat membelinya di toko favorit, jadinya belum juga terealisasi. 
Hal pertama yang saya lakukan adalah melepaskan magnet-magnet imut dari bawah pion catur. Saya pikir saya butuh magnetnya dan tidak pionnya (tapi si pion-pion malang tentunya tidak dibuang, siapa tahu bisa digunakan untuk ide yang lain -- jangan heran, saya emang kadang sedikit merasa kayak pemulung! hehe). Susah juga ternyata untuk melepaskan para magnet dari pion, jari saya sampai terluka karena dengan bodohnya mencoba mencongkel menggunakan peniti! (jangan ditiru). Akhirnya setelah beberapa kali percobaan, cara termudah adalah dengan memukul pion yang diletakkan miring di lantai dengan keras (misalnya dengan palu). langsung deh magnetnya pada loncat, gampang dan cepat!   
Ide sederhana ini terinspirasi dari mainan-mainan seperti Mr. Potato Head dan sejenisnya, saya melihat begitu banyak mainan face maker seperti ini tapi umumnya dibuat dari bahan felt. Saya pikir dengan magnet ada kelebihan tersendiri karena bagiannya dapat menempel baik sehingga tidak mudah hilang. Lagipula inti dari mainan-mainan yang saya buat kan untuk memanfaatkan bahan-bahan yang sudah ada di sekitar rumah saja (sebisa mungkin tidak membeli lagi). 

Bahan-bahan: 
- Tutup wadah kaleng atau bisa juga dimainkan di white board/kulkas
- magnet
- kertas warna
- spidol
- gunting
- lem (yang cukup kuat untuk menempelkan magnet)

Cara membuat:
1. Gambarkan berbagai bentuk bagian wajah yang lucu seperti mata, alis, hidung, mulut, kumis pada kertas warna-warni sesuka hati. 
2. Potonglah gambar-gambar tersebut, hiasi dengan spidol jika perlu. 
3. Tempelkan magnet-magnet pada setiap bagiannya.
4. Hiasi/lapisi tutup kaleng dengan kertas warna di satu sisi agar lebih menarik. 
5. Jadi deh! hasilnya seperti ini:
Semakin banyak variasi wajahnya, semakin bagus ;)



Sebenarnya mainan ini saya bikin buat si kakak sebagai mainan anti-bosan atau kalau berpergian, tapi sebelum si kakak pulang sekolah, Neo lebih dulu melihatnya di atas meja dan memutuskan untuk duluan 'nyicipin' si mainan baru. Lucunya, di awal main dia nggak ngeh kalau bentuk-bentuk yang lengket di atas kaleng itu maksudnya wajah ;p setelah saya sebutkan "Ini matanya, ini mulutnya.." barulah dia ngeh dan tersenyum-senyum geli. Bagi si balita, mainan ini lebih kepada asyiknya melepas dan menempel bentuk ke kaleng, belum pada susunan wajahnya. Nggak nyangka juga Neo suka memainkannya! :) Mungkin tipsnya kalau untuk balita, buat lagi satu set wajah yang normal (bukan muka konyol) sekalian untuk belajar mengenal anggota tubuh juga. 

Saturday, November 26, 2011

10 Hal kecil yang mama syukuri

Dalam hidup seorang mama, hal-hal kecil dan sederhana sekalipun bisa menjadi sangat penting dan manis. Semuanya spesial dan pantas disyukuri. Penting sekali untuk tetap berada dalam kerangka pikiran 'bersyukur'. Kalau kita lihat lebih jauh, ada banyak sekali hal-hal yang dapat kita syukuri, mulai dari yang sifatnya besar dan mendalam, hinggal hal-hal yang sangat ringan dan kecil.
Berikut beberapa hal kecil dan sederhana yang saya sangat syukuri:

1. Teh.
Betapa sederhana ketenangan dan kehangatan yang bisa diberikan secangkir teh kapan pun saya butuhkan sepanjang hari. Pagi hari setelah bangun- menemaniku membuka mata dan hati untuk hari yang baru, di siang hari untuk menenangkan si lidah setelah menikmati menu makan siang yang pedas, di malam hari, untuk menutup hari, sambil menyusun rencana untuk esok hari sembari memandangi permata-permata kecilku yang tertidur dengan pulasnya.

2. Boo-boo Kiss Arvin & Neo
Kenyataan bahwa Neo selalu merasa sembuh dan jauh lebih baik setelah Arvin mencium bagian yang sakit pada tubuhnya. Tiap benturan, lecet, luka pun tidak terasa sakit lagi. Hanyalah salah satu dari sekian banyak bentuk kasih sayang antara Arvin dan Neo yang saya syukuri bisa saya saksikan setiap kalinya. I'm one happy mama.

3. Pinterest.
Wow, nggak nyangka bisa segitu sukanya pada Pinterest. Keseharian mama yang padat dengan urusan anak-anak yang cukup melelahkan, telah memangkas waktuku untuk sekedar menonton, membaca majalah atau membaca buku. Dengan 1 klik ke halaman pinterest-ku, jutaan inspirasi menyerbu mata lelah ini. Memberi ide, hiburan, kebijaksanaan atau sekedar tawa segar yang sudah semakin jarang terdengar.

4. Anak sekolah yang semakin mandiri.
Tahun ini Arvin mencapai milestone penting dalam hidupnya, yaitu mendeklarasikan bahwa ia bisa bertanggungjawab atas kebersihan dirinya sendiri, alias mandi dan membersihkan diri sendiri di toilet tanpa bantuan mama. Saya bersyukur atas kemandiriannya yang kian tumbuh setiap hari dan satu lagi 'tugas' mama yang semakin berkurang. Betapa hidup mama menjadi lebih mudah sekarang... you have no idea.

5. Messenger lintas sistem operasi.
Canggihnya teknologi kini memungkinkan adanya messenger lintas sistem operasi, sehingga semua pemakai layanan mobile bisa saling terhubung, berkomunikasi, tanpa harus membeli/memiliki handset/handphone yang sejenis. How convinient! Kapan pun, dimana pun, untuk bisa terhubung dengan seluruh anggota keluarga, mengetahui apa yang terjadi dengan mereka, berbagi media bersama-sama, tak ternilai senangnya! :)

6. Cbeebies channel.
Ya, sebuah channel tv kabel. Mungkin aneh kenapa harus secara spesifik menyebutkan namanya, tapi untuk setiap inspirasi kreatif yang diberikan Mister Maker pada kreasi art & craft kami, setiap tetes keringat, kalori yang terbakar dan tawa renyah saat Arvin, Neo dan mama berjoget bersama Boogie Beebies, tiap senyuman dan gelak tawa Neo saat melihat tingkah Teletubbies, Show me Show me dan Karakter-karakter dalam In The Night Garden, untuk setiap cerita yang manis, imajinasi dan pelajaran tentang kasih sayang kakak beradik yang kami dapat dari Charlie and Lola, setiap menu asyik yang dimasak di I Can Cook dan pengetahuan mekanis yang seru dari Nina and The Neurons,.. Ya, saya sangat bersyukur.

7. Musim hujan.
Meskipun banyak yang tidak menyambut gembira si musim hujan yang turut menyebabkan banjir di berbagai tempat, tidak menghalangi saya untuk menyukainya. Selamat tinggal panas terik yang tak tertahankan, selamat tinggal biang keringat yang selalu mengganggu Neo, selamat tinggal rasa lemas setiap siang karena kepanasan, selamat tinggal tanaman dan pohon-pohon yang kering dan layu karena kurang air, selamat tinggal debu-debu yang memancing alergi kami,... Selamat datang hujan yang menyegarkan! Lagipula, saya paling suka bau hujan! ;)

8. Charlie - ikan peliharaan kami.
Acara memberi makan Charlie adalah favorit Arvin dan Neo (dan mama!), sehingga sering membuat rebutan siapa yang mau memberi makan Charlie. Arvin yang suka curi-curi kesempatan untuk memberi makan Charlie lagi dan lagi dan ketakutan mama jangan sampai Charlie mati karena overfed, Neo yang jadi semakin lancar memanjat kursi dan meja karena ingin melihat Charlie yang ditempatkan di atas rak lemari belajar, dan keindahan warna biru dan sirip halfmoon-nya yang setia menemani di malam-malam tanpa tidur mama. Keramahannya yang suka memandang balik setiap kali kami memandanginya dari balik kaca, kegemarannya pamer sirip saat sedang senang dan kerajinannya membuat 'pulau' bubble nest yang indah setiap hari,.. We love you Charlie!

9. Headphones.
Mama tentu akan terganggu kewarasannya kalau harus mendengarkan setiap kali Arvin bermain game di komputer ataupun handphone. Setiap bunyi berbagai jenis Dinosaurus mulai dari yang seram, aneh, hingga konyol yang didengarkan Arvin tiap hari. Juga atas menurunnya tingkat terbangunnya Neo dari tidur karena terganggu oleh bunyi-bunyian dari game/video/lagu kakak Arvin. Untuk kebebasan bagi Arvin untuk mendengarkan apa saja yang dia mau, kapanpun dimana pun dan kebutuhan mama akan ketenangan dan keheningan yang terpenuhi: terima kasih.

10. Mainan mobil-mobilan.
Dengan 2 anak laki-laki yang super aktif di rumah, jarang tidur dan gampang bosan, satu-satunya mainan yang tetap seru dimainkan dan telah melewati ujian waktu bertahun-tahun lamanya, adalah mobil-mobilan. Lagipula dengan jarak usia Arvin dan Neo yang terpaut 5 tahun, selain gelitik seru, main bola, cilukba ekstrim dan kejar-kejaran, agak sulit mencari permainan yang bisa dinikmati keduanya sekaligus. Terima kasih mobil-mobil kecil untuk hari-hari yang seru bagi anak-anakku, baik itu di meja makan, di meja ruang tamu, di lantai, di tempat tidur, di buffet ataupun di kaki dan punggung mama.

Apa hal-hal kecil yang anda syukuri?

Saturday, November 19, 2011

Homemade toys: 'Hadiah' mama untuk si 19 bulan


Di usianya yang sudah memasuki 19 bulan ini, selain berusaha menyediakan sebanyak mungkin kesempatan untuk bermain bebas (tanpa instruksi, struktur, peraturan dan batasan), saya juga sudah mulai mengenalkan berbagai konsep dan latihan konsentrasi dan motorik halus untuk Neo. Apa lagi yang lebih mengasyikkan daripada membuatnya sendiri? semua serba mudah, sederhana dan GRATIS, karena saya punya bahannya di rumah, eh ada yang beli ding, pipe cleaners
Berikut beberapa 'hadiah' mainan edukatif yang saya buatkan untuk Neo. 


1. CAR COLOR SORT GAME

Berhubung saya lagi mengajari nama-nama warna pada Neo, saya pun berniat membuatkan mainan color sorting yang menarik perhatiannya. Saat ini Neo sedang suka sekali main mobil-mobilan, pokoknya segala sesuatu yang ada rodanya ;p Setelah mendapat inspirasinya dari sini, saya pikir ini kesempatan yang bagus banget, karena setelah saya periksa, setidaknya kami punya beberapa mobil mainan dengan berbagai warna berbeda. Di rumah ada sepotong karton nganggur dari dus bekas minuman kemasan, kami punya banyak stok kertas warna-warni dari penyimpanan bahan-bahan prakarya si kakak, jadi nggak ada alasan untuk nggak segera membuatnya!

Bahan-bahan:
1 lembar karton tebal/kardus lembaran
Kertas warna (mengingat usia anak, sebaiknya jumlah warna jangan terlalu banyak)
Mainan mobil sesuai warna dengan kertas warna 
Penggaris
Alat tulis
Lem
Gunting

Cara membuat:
1. Ukur panjang dan lebar karton/kardus lembaran dengan menggunakan penggaris. Pada karton milik saya, saya membaginya menjadi 8 bagian sama besar.
2. Potong-potong kertas warna sesuai dengan ukuran yang sudah dibuat, tempelkan menggunakan lem pada karton.
3. Jadi deh... ini bener-bener sederhana kok, anak yang lebih besar bahkan bisa membantu membuatnya. 

Bermain sambil belajar nama-nama  warna. 
** Pada hasil akhir di foto ini, di sela-sela kertas warna saya tambahkan electrical tape warna hitam dan hasilnya tampak lebih bagus dan rapi (sekaligus bisa lebih awet karena kertas warna terkunci ditempatnya) 
2. DOMPET UNTUK NEO

Anak usia ini suka sekali meniru apa yang kita lakukan. Hal lainnya yang juga sangat mereka sukai adalah membuka tas, dompet atau wadah untuk mengeluarkan isinya (baca: ngeberantakin printilan-nya mama sampe susah nyarinya! hehe). Salah satu hal spesifik yang suka dilakukan Neo adalah membuka-buka dan mengeluarkan isi dompet mama, mulai dari uang, koin sampai kartu-kartunya. Pernah suatu saat saya memergokinya membuang ke tempat sampah 1 lembar uang 50ribu yang sudah lecek diremas-remas olehnya! mungkin dia pikir ini kertas kok udah lecek, pasti sampah ya..? hedeww... ;'(
Karena kegemarannya itu, saya dapat ide untuk membuatkan sebuah dompet khusus untuk Neo, lengkap dengan uang, koin dan kartu-kartunya! :D

Bahan-bahan:
- Dompet bekas/nganggur nggak terpakai
- kertas hvs
- alat tulis
- kartu kredit/kartu keanggotaan/kartu tanda pengenal bekas
- koin aneka warna dan ukuran

Bongkar-bongkar dompet yukkk!
Awalnya sih saya pikir ini ide cukup norak, hihihi, tapi ternyata Neo cukup suka lho, intinya toh tetap membongkar dompet, dibolehin lagi, masa iya sih dia nggak mau,...hehe. Saya buatkan uang mainan yang digambari bentuk-bentuk yang sederhana dan sudah ia kenal, bisa sekalian buat belajar bentuk dan angka juga kan (teteup...). Beberapa koin berbagai bentuk dan warna, bisa buat belajar sequencing, mana yang paling kecil, sedang, lebih besar, paling besar dan seterusnya. 
Oh ya, satu catatan penting, bila ingin dompet mainan ini 'laku' alias anak berminat memainkannya, pastikan dompet mama tidak ada dalam jarak pandang dan di luar jangkauan anak! 
Jadi mama pun intinya tetap harus siap siaga menjauhkan dompetnya dari anak, dan letakkan si dompet mainan di tempat-tempat yang sering ia lihat, atau justru dibawa saat bepergian sebagai salah satu pengalih perhatiannya. 



3. MAINAN MEMASUKKAN PIPE CLEANER KE LUBANG KECIL

Ini adalah ide tambahan untuk mainan yang sudah saya buat sebelumnya. Neo sih masih suka banget dengan permainan yang awalnya saya kenalkan, tapi untuk melatih konsentrasi dan menambah tingkat kesulitannya, saya menambahkan lubang kecil pada tutup wadah. Jadinya seperti ini:


Ah, harapan saya hanyalah agar Neo terus tumbuh sehat, selalu bahagia dan semakin pintar :)



Thursday, November 17, 2011

Balita 19 bulan

Si balita 19 bulan
Waktu berlalu dengan cepatnya, rasanya baru kemarin menulis tentang Eugeneo yang genap 18 bulan, eh, sekarang sudah tambah besar lagi! Sekarang Neo sudah jadi si bocah kecil yang cerewet, ngomong terus dan puji Tuhan, sebagian besar kata-katanya bisa saya pahami. Menyaksikannya menambah perbendaharaan kata-katanya setiap hari sungguh mengasyikkan. Bagaimana tidak, 19 bulan yang lalu, dia hanyalah bayi kecil yang hanya bisa menangis untuk mengutarakan perasaannya!
Serunya, neo suka sekali menirukan tiap kata-kata yang diucapkan orang, meski kadang tidak tepat penyebutannya, tapi dia suka sekali dan tampak sangat menikmati reaksi orang-orang yang bersemangat melihatnya berbicara terus, terus dan terus... ;)

Sejak ia genap 18 bulan lalu, saya dengan semangatnya mulai memperkenalkan Neo pada warna. Saya membuatkan beberapa alat belajar warna dan memainkannya bersama Neo setiap hari. Yang paling mudah adalah dengan membuat poster daftar nama warna yang dipasang di dinding kamar (ya, saya membuat sendiri, meski ada banyak dijual di toko..). Dia pun tampak semangat ikut menunjuk-nunjuk dan menyebutkan nama-nama warna. 

Lagi asyik ngebongkar susunan CDnya kakak Arvin
Jangan bingung kalo sebagian besar CD itu nggak bisa diputer lagi... *sigh*
Keterampilan motorik halus Neo yang semakin berkembang di usia ini sungguh seru, namun di sisi lain juga cukup merepotkan kadang-kadang hehehe. Saya sengaja mengumpulkan beberapa botol dengan berbagai ukuran untuk bahan latihan Neo membuka dan menutup botol, dia pun dengan penuh semangat belajar dan kini berusaha membuka tiap botol yang dia temui! fiuh... (siap-siap kain pel sepanjang waktu). Membuka-tutup pulpen dan spidol nya kakak Arvin pun jadi favoritnya, yah demi kelincahan sang jemari mungil, tutup-tutup spidol dan pulpen yang hilang dan nyelip disana-sini, dimaklumi sajalah,..  

Keterampilan motorik kasarnya pun sungguh aduhai, sampai-sampai mama dan seluruh penghuni rumah jantungan dibuatnya. Berlari-lari di jalanan? check. Jalan mundur? check. Manjatin meja, kursi, sofa, kasur, tangga, lemari dst? check. Berjongkok dalam waktu lama? check. Nungging dan kayang? check. Bergelantungan di badan mama tanpa  dipegang sama sekali? check. Naik dan turun tangga sendiri? check. Huff,.. nih mata nggak boleh meleng sedikit, eh si bocah udah dimana nggak tau... ;p Satpam jaga 24 jam pun kalah capek sama saya! hihi.

Neo juga sudah menunjukkan minat dan kesukaan pada hal-hal yang sangat spesifik, seperti film apa yang mau dia tonton (DVD), mainan apa yang mau dia mainkan, misalnya mau main mobil-mobilan, dia akan minta dengan spesifik mobil yang jenis apa dan warna apa. Sudah bisa menamai banyak hewan-hewan, buah-buahan, barang-barang di sekitaran rumah dan bahkan jenis-jenis kendaraan (misal, motor, sepeda, truk, jeep, taxi, bus, van, dst).

Hal unik lainnya adalah di usia ini, mungkin dia merasa sudah jadi anak besar, panggilan 'kakak' untuk Arvin bak hilang ditelan bumi! Sudah hampir nggak pernah lagi terdengar Neo memanggil Arvin dengan panggilan kakak, tapi langsung saja dengan "Arvin" atau parahnya lagi ,kalau panggilan pertama-kedua-ketiga dicuekin, dia akan berseru "Woii...woii.!" Hedewh,.. belajar darimana lagi ni anak... Hri-hari mama pun diisi dengan persengketaan lahan bermain, perebutan mainan antara si adik dan si kakak, herannya Neo bisa jauh lebih ngotot dan galak dari kakaknya. Yang sabar ya kak,.. *tepuk-tepuk pundak Arvin*

Begitu juga dengan ucapan "Terima kasih" yang selalu ia ucapkan tiap kali diberi atau diambilkan  sesuatu, sudah nggak pernah terdengar lagi sekarang... hiks! mama missed that Neo!
Jawaban-jawaban yang dia berikan atas berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya pun sudah semakin terasa 'udah gede-nya', misalnya waktu dia ditanyai, "Neo tadi habis jalan-jalan ya? jalan kemana sih?" dengan mantap ia menjawab, "Gak tau." Saat malam hari dan sudah waktunya tidur, mama pun memanggil dan mengingatkan Neo, "De, udah malem nih, kita bobo yuk?". "Belum!" jawabnya. Bocah,..bocah, udah tau ngeles! hihihi.
tampang betenya kalo ada yang gak sesuai di hati ;p
Secara umum, mama lega sekali karena di usia ini Neo sudah bisa berkomunikasi dengan sangat jelas, jadi keributan dan kekesalan akibat salah paham bisa minimal. Orang lain yang berinteraksi dengannya pun sangat terbantu karena bisa memahami apa yang dia katakan. Mama juga sangat bersyukur karena Neo memiliki selera makan yang baik, sampai saat ini Neo tergolong omnivora alias pemakan segala hehehe, apa aja yang dikasih sebagian besar mau dimakan. Yang lebih utama lagi, mama bersyukur pada Tuhan, Neo selalu sehat dan jarang sakit. Thank You God!

Selamat ulang bulan ke-19 cinta kecilnya mama, We love you!

Wednesday, November 09, 2011

Homemade Toy: untuk si 1 tahun "Mainan Masuk-Keluar-Buka-Tutup-Kocok!"

Mainan seru, buatan sendiri, mudah dan murah untuk si 1 tahun ;)
Si 1 tahunku ini lagi suka-sukanya mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, termasuk benda-benda yang ada di rumah. Salah satu kegiatan favoritnya (yang memang sangat baik untuk melatih motoriknya) adalah membuka dan menutup toples, botol, laci, buku, pintu, tas, dompet, pokoknya semua yang bisa dibuka dan ditutup deh! yang bahkan lebih seru dari itu adalah menumpahkan apa pun isi yang ada di dalam tempat tersebut dan juga memasukkannya kembali. Semua kegiatan sederhana yang asyik dan bisa seharian dilakukan Neo. 

Melihat kenyataan ini dan rak penyimpanan kaleng Pringles-ku yang masih saja terus bertumbuh (hihihi), maka muncullah ide untuk membuatkan mainan khusus untuk memfasilitasi semua kegemaran dan kehebohan ini.  Intinya sih sangat simpel kok, kumpulkan saja benda-benda kecil (tapi nggak terlalu kecil sekali, ingat bahaya tersedak) untuk dimasukkan dan dikeluarkan dengan asyiknya oleh anak. Di tahap awal, sangat berguna untuk latihan anak membuka dan menutup wadah, setelah lancar, ajari untuk memasukkan (dan mengeluarkan) benda-benda ke dalam wadah). Jika hal itu sudah mulai membosankan, tambahkan lubang di wadah dengan ukuran yang pas dengan benda-benda kecilnya (jangan terlalu besar, supaya tingkat kesulitannya naik dan melatih konsentrasi) dan ajak si kecil untuk memasukkan benda melalui lubang tersebut.

Serunya membuat mainan DIY dari barang-barang bekas ;D
Bahan-bahan:
- wadah bekas/container plastik/kotak bertutup (bentuknya terserah, yang penting tutupnya bisa dengan mudah dibuka si kecil)
- tutup botol bekas, wooden stringing beads, dll (intinya mainan/benda-benda kecil)
- kertas pembungkus untuk menghias wadah
- gunting/cutter tajam
- lem

Kumpulkan tutup botol warna-warni & hiasi dengan ceria
Cara membuat:
1. bungkus wadah dengan kertas pembungkus/kain atau hiasan lain (ini hanya untuk alasan dekoratif saja, kalau nggak sempat juga nggak apa-apa sih.. ;p)
2. buat lubang di salah satu bagian wadah dengan ukuran yang pas untuk memasukkan mainan-mainan.
3. jadi deh! super gampang tapi bisa dimainkan si kecil dengan semangat dengan berbagai cara!
konsentrasi tinggi saat bermain hehe

Neo lagi asyik buka-tutup wadah
Catatan penting banget: 
- Saat bermain bersama balita, SANGAT besar kemungkinan permainan tidak berjalan sesuai rencana, karena biasanya mereka terlalu kreatif untuk dibatasi oleh aturan permainan atau hanya beberapa cara untuk memainkan barang, jadi sabar saja kalau:
1. Si kecil justru lebih asyik memainkan pernak-perniknya
2. Lebih suka melempar-lempar wadahnya ;p
3. Lebih suka membuat bunyi-bunyian dengan wadah
4. Lebih suka mengigiti tutup wadah (hehe)
5. Lebih suka mengeluarkan daripada memasukkan benda-benda (mama jadi asisten memasukkan benda-benda dan si kecil yang asyik 'menuang' isinya..)
6. Si kecil lebih seru memasukkan dan mengeluarkan tangannya ke dalam wadah.
7. Si kecil malah ingin memasukkan benda-benda yang lainnya kedalam wadah (misal: lipstick mama, handphone, mobil-mobilan, boneka kecil, dll)
8. kemungkinan terburuk: Si kecil TIDAK TERTARIK MEMAINKANNYA! :D
Ingat, selalu ada hari lain dan kesempatan lain untuk mencoba,.......!!

Happy Playing! 

Saturday, November 05, 2011

Homemade Toy: Kaleidoscope dari kaleng Pringles


Satu lagi inspirasi untuk memakai ulang kaleng bekas Pringles. Kaleidoscope adalah mainan klasik yang tidak pernah membosankan dan disukai semua golongan usia. Kesederhanaannya yang indah selalu memukau saya. Dulu waktu arvin masih usia 3 tahun, saya pernah membelikannya sebuah kaleidoscope di toko mainan, namun memang kini mainan itu sudah lenyap entah kemana, mungkin terselip diantara kepindahan-kepindahan kami dari satu kota ke kota lainnya.  Sekarang ini, di saat saya bertekad sedapat mungkin memakai ulang barang-barang bekas, mengajarkan konsep kesenangan tidak harus mahal/membayar dan yang terutama tentu untuk mengurangi pengeluaran untuk mainan yang dibeli di toko (hanya terbatas pada mainan yang TIDAK BISA saya buat). 
Terus terang, ini salah satu mainan homemade kami yang cukup menyita perhatian dan emosi saya :D karena dalam membuatnya saya beberapa kali membuat kesalahan dalam hal mengira-ngira ukuran dan pemilihan bahan (kertas timah, karton, manik-manik, hingga plastik transparan yang dipakai) membuat saya cukup stres (~_~"). Tapi justru alasan yang sama akhirnya membuat saya sangat puas karena telah berhasil membuatnya. 
Saya bagikan bagaimana cara membuatnya.

Bahan-bahan:

 - 1 buah kaleng Pringles (sebelumnya sudah dihias/dilapisi dengan kertas/kain/dicat -- optional)
- gunting/cutter
- alat tulis
- selotip
- lem
- kertas timah/alumunium foil (lebih ideal jika bisa memotong kaca sendiri)
- 1 lembar plastik transparan yang agak tebal
- manik-manik, glass beads warna-warni, potongan-potongan plastik berwarna
- karton
- penggaris untuk mengukur (penting banget!)

Cara membuat: 
1. Pertama-tama, gunakan paku dan martil untuk melubangi bagian bawah kaleng, pas di tengahnya. Diameter lubang sekitar 0,5cm-1cm.

2. Ini termasuk bagian terpenting yang sukses bikin saya stres! Hihi. Potong 3 bagian karton menjadi 3 buah persegi panjang yang sama persis, menurut pengukuran saya, idealnya panjang 20,5cm dan lebar 5,5cm. Setelah itu lapisi dengan kertas timah secara merata diseluruh permukaannya. Akan sangat ideal kalau bisa membuatnya menggunakan cermin sungguhan. Setelah lem kering, satukan dan bentuklah prisma segitiga dari ketiga potongan karton itu dengan sisi mengkilap di bagian dalam. Bentuknya jadi seperti digambar, beri selotip supaya kuat. 

3. Masukkan prisma segitiga ke dalam kaleng, pastikan prisma benar-benar pas dan tidak bergerak-gerak di dalam tabung. 

4. Ukurlah diameter kaleng dan potong 1 buah lingkaran dari plastik transparan tebal. Berdasarkan pengukuran saya, yang ideal adalah membuat lingkaran plastik dengan diameter 6,3cm. Setelah itu, letakkan plastik diatas prisma. Jika tidak punya plastik yang tebal, bisa melapisi plastik tipis hingga 3 lapisan agar lebih mantap.

5. Kini bagian terasyiknya! masukkan manik-manik, glass beads dan potongan plastik warna-warni yang sudah disiapkan ke atas lingkaran plastik tadi. Jangan terlalu penuh karena supaya kaleidoscope bisa berfungsi baik, manik-manik harus dapat bergerak bebas di dalam tabung.   

6. Pasang kembali tutup plastik tabung. Tips dari saya (hasil trial & error) bagian plastik bulat kecil yang agak menonjol pada bagian tengah tutup plastik dipotong saja, karena akan menghalangi bergeraknya manik-manik. Jangan lupa untuk melapisi lubang dengan selotip supaya manik-manik tidak tumpah keluar. (Ada juga ide yang sederhana, bukannya menggunakan manik-manik, tapi justru menggambari aneka pola unik pada tutup plastik tabung dengan menggunakan spidol warna-warni, ini tentunya sesuai selera masing-masing ya).

7. Sebenarnya bila mengikuti langkah-langkah diatas, kaleidoscope sudah selesai, tapi setelah dicoba berulang kali, saya mendapati bahwa sebaiknya memasang sebuah lembaran karton yang mengelilingi badan bagian luar tabung, supaya menjadi jauh lebih mudah untuk memutar-mutar kaleidoscope. Dan.... jadi deh! senangnya!

Komentar Arvin cuma singkat: "Wuihh, keren ya ma!" mama pun happy

Thursday, November 03, 2011

Homemade Toy: Marble Run dari kotak bekas

Ah, kelereng.. mengingat anakku laki-laki semua, kami punya banyak sekali, jarang disentuh, apalagi karena kemarin-kemarin Neo masih terlalu kecil dan bahaya tersedaknya masih tinggi, seringkali hanya disimpan di dalam toples kaca. Apa ya cara asyik memainkan si benda bulat nan cantik ini? Sebelumnya saya sudah pernah membuat Marble-ous Maze yang hanya bisa dinikmati si kakak, karena masih kelewat advanced buat Neo.  
Saat saya sedang cari-cari inspirasi, saya 'menemukan' si papa keren yang sangat menginspirasi: Joel Henriques. Ide untuk membuat Marble Run ini saya lihat di websitenya yang penuh dengan ide-ide crafting yang sederhana tapi indah. 
Bahan-bahan dasarnya yang minim dan tersedia di rumah mendorong saya untuk langsung begadang dan membuatnya (punya anak 18 bulan di rumah, mana bisa crafting siang-siang..hehehe). Cara membuatnya juga sangat mudah dan cepat:

Bahan-bahan:
- 1 buah kotak bekas susu atau sereal (yang bentuknya persegi panjang)
- gunting, cutter
- penggaris untuk mengukur
- alat tulis
- lem, selotip



Cara membuat:
1. Potong sisi bagian depan kotak menggunakan pisau/gunting yang tajam (hasilnya seperti gambar diatas). Jangan lupa sisakan sekitar 1 cm di bagian paling bawah karena akan berfungsi sebagai pagar penahan kelereng agar tidak berceceran kemana-mana. 
2. Potong bagian karton yang sudah dipotong menjadi 3 bagian panjang yang lebar dan panjangnya sama (lihat gambar).
3. Lubangi bagian kanan atas kotak untuk tempat masuknya kelereng.
4. Ukur lebar kotak, mulai lipat karton-karton panjang (yang 3 buah) agar bisa pas ditempatkan di dalam kotak. Perkirakan dengan tepat sudut-sudut kemiringan yang baik untuk meluncurnya kelereng. Supaya tidak repot kalau pengukuran dan penempatan salah, saya tidak langsung memberi lem, melainkan menggunakan klip kertas dulu.  

5. Bila sudah pas, buat lubang di tiap-tiap sudut bawah termiring sebagai titik jatuhnya kelereng. Ingat hati-hati saat memotong supaya nggak terjadi kesalahan. 
6. Jadi deh! Mainan ini sangat sederhana, tapi adiktif banget lho.. (tanya anak-anakku deh!) Oh ya, pastikan anda punya lebih dari 5 kelereng, karena lebih mengasyikkan untuk melihat si kelereng kejar-kejaran turun kebawah!

Ta da! sudah jadi. Gampang dan cepat!



Akhirnya Neo bisa ikutan main juga! :D
Mau mencoba bikin juga? Happy marble-running!