Friday, October 21, 2011

Homemade Toy: Water & Oil Bottle (Wave Bottle)




Ide ini berawal ketika saya sedang memilah-milah perlengkapan mandi Neo, saya menemukan 2 botol baby oil yang masih 3/4 penuh karena jarang dipakai. Salah satunya malah akan expired dalam 2 bulan ke depan! Hmm, dibuang sayang? Jadilah muncul ide membuat sensory bottle untuk Neo dan Arvin. Sebenarnya dulu waktu Arvin masih seumur Neo, saya pernah juga membuatkan sensory bottle untuknya, jadi ini bukan hal baru buat saya (dan Arvin).


Disebut sensory bottle karena tujuannya untuk merangsang sensori anak (dalam hal ini penglihatan) dengan warna dan gerakan-gerakan kecil, cepat atau lambat yang menarik untuk diamati. Tujuan utamanya adalah semata-mata sebagai obyek eksperimentasi dan observasi anak, sehingga sangat cocok untuk anak-anak terutama usia 1 tahun ke atas (tangan anak sudah kuat memegang botol berisi air). Gerakan-gerakan seperti memutar, mengangkat dan mengocok botol pun dapat melatih kematangan motorik si kecil.
Saya akui, sebagai orang dewasa pun saya sangat menikmati memandangi busa-busa kecil dan besar yang bergerak kesana kemari, perlahan kembali menjadi sekumpulan minyak dan air. Ada faktor therapeutic juga saat memandanginya.  


Bahan-bahan:
- botol bekas, bisa plastik atau kaca (saya menggunakan botol bekas obat batuk dan botol bekas soda)
- air bersih (sebaiknya air minum supaya benar-benar jernih)
- pewarna makanan
- glitter, manik-manik dan sejenisnya
- baby oil/mineral oil (minyak sayur juga bisa kalo mau)
- lem waterproof

Cara membuat:
1. Cuci bersih botol bekas dan keringkan.
2. Buatlah air menjadi berwarna menggunakan pewarna makanan (bisa juga menggunakan tinta yang cair, TAPI jangan gunakan cat, seperti cat air, cat poster, cat tempera; karena lama-lama akan mengendap).
3. Tuang air berwarna ke dalam botol, sebaiknya menggunakan corong, usahakan leher botol tidak basah.
4. Bila ingin, tambahkan glitter dan manik-manik ke dalam air warna, tapi jika ingin glitter dan manik mengapung, masukkan belakangan setelah minyak dituang ke dalam botol.
5. Tuangkan minyak ke dalam botol perlahan sampai penuh tapi jangan sampai meluap.
6. Bubuhi lem waterproof ke dalam ulir tutup botol atau ulir leher botol, lalu tutup perlahan hingga kencang. Lem ini berguna untuk menjaga kebocoran pada tutup botol, sehingga mainan jadi awet. Jadi deh wave bottle untuk si kecil!

** Tips memainkan:
• Bila botol dipegang/diletakkan secara horizontal dan digerakkan perlahan, gerakannya akan menyerupai ombak di lautan, makanya disebut juga 'Ocean In A Bottle'.


• Bagi si batita saya (Neo) bagian terasyiknya bukanlah pada keindahan gerak lambatnya, tapi justru jutaan gelembung yang terbentuk pada saat botol dikocok dengan seru. "Bubbles! bubbles!" serunya.

• Untuk anak yang lebih besar (usia sekolah seperti Arvin), sambil memainkan botol, bisa jadi momen untuk mengajarkan tentang fakta bahwa air dan minyak yang tidak bisa menyatu, beserta apa alasannya dan juga mengenai sifat air yang bentuknya selalu mengikuti wadahnya dan lain-lain. Gunakan imajinasi dan pengetahuan kita seluas-luasnya!
• Coba pandangi botol di bawah lampu dan di bawah sinar matahari untuk sensasi tampilan yang lebih bagus.


# Catatan:
Kesalahan saya dalam membuat wave bottle yang hijau, pewarnaan airnya terlalu pekat, padahal lebih baik kalau warnanya tidak terlalu gelap, supaya manik-manik dan berbagai hiasan kecil yang kita masukkan di dalam botol bisa lebih jelas terlihat.

Selamat mencoba!

No comments:

Post a Comment