Monday, September 12, 2011

Sudahkah kita memeluk si kecil hari ini?


Ilustrasi yang indah tentang pelukan***
Saat bayi dan balita, anak-anak kita begitu sering berada didalam pelukan kita. Alasan yang paling jelas adalah karena mereka begitu kecil, belum mandiri dan bahkan belum bisa berjalan sendiri. Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan fisik dan mental mereka, maka jadi semakin jarang pula kita menggendong, memeluk bahkan bergandengan tangan dengan anak.
Arvin memeluk Neo
Suatu malam, saat kedua putraku sudah tidur, saya menyalakan lampu hanya untuk memandangi dan mengagumi mereka satu persatu, sama seperti waktu mereka masih bayi-bayi kecil. Saya pun mencoba memeluk anak pertamaku yang berusia 6 tahun, tiba-tiba secara refleks, ia pun balik memeluk tanpa tebangun dari tidurnya. Ternyata anak memiliki refleks memeluk, dalam tidurnya sekalipun. Akhirnya kami tidur berpelukan sampai pagi. Begitu juga dengan si kecil, pelukan hangat sesaat setelah ia bangun dari tidurnya selalu membuatnya tersenyum senang.

Memeluk adalah suatu gerakan tubuh yang alami dan dapat memenuhi kebutuhan manusia akan sentuhan fisik. Sama seperti bayi-bayi yang berkembang sangat baik dengan banyak sentuhan (skin-to-skin/kangaroo care, pijat bayi dll), anak-anak dan orang dewasa pun sesungguhnya tidak akan pernah kehilangan kebutuhan ini. Memeluk adalah suatu bentuk pengekspresian kedekatan fisik dan juga mental, hal yang sangat indah antara orangtua dan anak. Rasanya tidak ada ekspresi fisik lain yang bisa menggambarkan kedekatan itu selain sebuah pelukan hangat.


Pelukan memiliki banyak manfaat yang positif lho, jadi jangan ragu untuk memberikannya kapan saja, dimana saja. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pelukan dapat meningkatkan kesehatan kita. Penelitian mengungkap bahwa mereka yang sering mendapatkan pelukan secara teratur setiap hari dari orang yang dikasihi, memiliki denyut jantung yang lebih rendah, tekanan darah lebih rendah, peningkatan aktivitas sistem syaraf dan mood yang lebih baik. Bahkan mereka yang mendapat pelukan hangat dipagi hari, akan dapat menjalani sepanjang hari dengan lebih bahagia. Hanya dengan pelukan atau bergandengan tangan selama 10 menit, dapat banyak mengurangi efek fisik berbahaya akibat stres. Tiffany Field dari Touch Research Institute di Sekolah Medis Universitas Miami menyatakan bahwa penelitiannya juga menunjukkan bahwa pelukan dapat menurunkan pengeluaran kortisol, hormon stres. Saat hormon kortisol turun, memancarlah 2 macam cairan kimiawi otak lainnya yang berhubungan dengan perasaan senang, yaitu serotonin dan dopamin. Hebat kan?

Memeluk anak pun sebaiknya tidak hanya saat di suasana yang menyenangkan, tapi di segala kesempatan. Terutama di saat anak sedang sedih, takut, sakit ataupun sedang marah. Pelukan hangat dari orang tua memberikan rasa aman kepada anak melebihi apapun juga. Saat kita memeluk anak, kehangatan tubuh kita akan melingkupi anak, memberikan rasa tenang yang instan, saat itu juga. Pelukan menunjukkan pada anak bahwa ia bisa menghadapi apapun, bahwa ia dicintai. Pelukan membuat anak merasa lebih baik, memberikan rasa aman, rasa percaya, menurunkan ketegangan, mengurangi rasa sakit, mendorong keterbukaan antara anak dan orangtua dan yang terpenting membuat anak (dan tentunya, orang tua) lebih bahagia.

Sebuah penelitian ilmiah tentang pelukan menyarankan jumlah pelukan berdasarkan kebutuhan setiap manusia:
-         -  4 pelukan per hari, hanya untuk bertahan(survival) dengan tingkatan emosi minimal
-         -  8 pelukan per hari untuk menjaga tingkatan emosi yang kuat pada diri seseorang
-         -  12 pelukan per hari untuk bertumbuh dan menjadi manusia yang lebih baik
Wow, ternyata tidak ada batas atas sama sekali untuk jumlah pelukan yang bisa kita berikan dan terima setiap harinya! Semakin banyak, semakin baik. Ingat, the best things in life are free!

Penelitian terkini mengungkapkan adanya hubungan yang positif antara pelukan dan emosi positif. Para psikolog anak juga menekankan pelukan orang tua sebagai elemen berharga dalam perkembangan nilai-nilai hidup yang positif pada anak. Anak yang sering dipeluk oleh orang tuanya menjadi lebih komunikatif dan pengasih, tidak hanya kepada orangtuanya, tapi juga terhadap orang lain. Hal ini disebabkan karena pelukan adalah suatu bentuk ucapan syukur, penghargaan dan pengakuan orang tua terhadap anak.

Sebuah pelukan tidak memerlukan biaya sama sekali (modalnya hanya niat dan cinta). Mengapa kita harus pelit untuk melakukan sesuatu yang baik bagi kita sendiri (dan anak)? Tidak membutuhkan keahlian dan peralatan khusus untuk dilakukan (nggak perlu ikut seminar parenting, nggak perlu jadi member). Portabel, karena bisa diberikan kapan aja, dimana saja (nggak perlu simpanan khusus ataupun dibawa-bawa). Serunya lagi, sebuah pelukan sifatnya timbal balik, di saat kita memberikannya, kita juga menerimanya.
Jadi, sudahkah kita memeluk anak hari ini?

Sometimes it’s better to put love into hugs than to put it into words.
~Author Unknown

Sumber bacaan:


Follow my blog with Bloglovin

No comments:

Post a Comment