Monday, May 30, 2011

Memaknai Keberadaan Sang Bayi

my cute baby Neo
Setelah mendapat kehormatan untuk 2 kali menikmati fase Bayi dalam kehidupan 2 anakku, ada beberapa hal penting yang saya pelajari.
Saat memiliki anak pertama, seiring dengan segala euforia bayi baru yang mengelilinginya, saya jadi terobsesi dengan segala buku-buku panduan perawatan, pengasuhan dan cara-cara mendidik anak. Tentu saja hal ini tidaklah negatif, karena pengetahuan dan wawasan yang luas itu PENTING dalam menjalani 'dunia' yang sama sekali baru ini. Saya bahkan punya buku yang mengajari bagaimana caranya bermain dengan bayi, lengkap dengan panduan menurut usia dari 0 sampai 24 bulannya!

Memiliki bayi adalah salah satu hal paling membahagiakan dan paling spesial dalam kehidupan seorang perempuan (setidaknya bagi saya). Sejak kecil, disadari atau tidak, saya telah mengimpikan untuk menjadi ibu, permainan favorit saya adalah bermain pura-pura menjadi ibu dari si boneka kesayangan. Meskipun keterampilan menjadi ibu, atau orang tua secara umum, sebagian besar harus dipelajari, beberapa hal akan terjadi secara alami. Membuat 'jadwal kegiatan' berdasarkan panduan dari buku, atau mengarahkan tindakan dan pendekatan-pendekatan terhadap bayi seperti yang ditulis para ahli, tidak lantas membuat kehidupan bersama bayi menjadi mudah, sempurna dan serba kondusif untuk tumbuh kembangnya. Tidak ada jaminan semacam itu.


Mengalami dan menikmati keberadaan bayi, sebagaimana adanya ia, adalah hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua bagi bayi-bayi mungil, para pendatang baru di dunia ini.

Temukan cara anda sendiri untuk membangun hubungan dan kelekatan dengan bayi. Meskipun masih pendatang baru, bukan berarti dia tidak punya kepribadiannya sendiri. Meski begitu banyak tulisan dan penelitian yang berusaha 'menyederhanakan' dan memetakan dirinya, tapi dia BAYI ANDA, bukan bayinya para ahli ataupun bayi orang lain. Jika ingin mengenalnya, habiskan waktu bersama, bangun antusiasme dan keingintahuan terhadapnya, karena buku-buku itu TIDAK LEBIH TAHU tentang dia daripada kita. Percayalah.

Bayi dengan segala keterbatasannya untuk mengkomunikasikan perasaan dan keinginannya, keterbatasan geraknya; dimana perpindahan dan pergerakan tubuhnya sebagian besar bahkan tergantung pada kita. Begitu rapuh, bergantung, pasrah dan begitu menggemaskan! Melakukan pendekatan terhadap mereka tentu tidak akan sesulit mendekati orang dewasa yang punya agenda dan juga berbagai cara menutup-nutupi dirinya.
Mereka membawa diri mereka apa adanya, terbuka, telanjang, siap untuk diterima dan dicintai sepenuhnya. Sungguh momen membesarkan bayi adalah fase yang istimewa. Fase dimana orang tua, dengan segala keberadaannya menjadi dunia si bayi. Sentuhan, suara, kedekatan, kehangatan dan ekspresi wajah orang tua, adalah hal-hal yang terpenting bagi sang bayi. Kapan lagi dalam hidup ini kita menjadi satu-satunya dan pusat dari segalanya?

Masa bayi yang singkat, hanya 12 bulan, berlalu begitu cepat, tidak terasa. Nikmati dan rayakan setiap bulannya. Seorang teman menilai bahwa terlalu berlebihan merayakan bertambahnya bulan demi bulan bayiku, "Segitunya sih. Biasa aja kali..." katanya. Yang saya tahu, tidak setiap hari ada bayi di pelukan dan pangkuan anda. Sekejap berpaling, dia akan menjelma menjadi si manusia kecil yang berangsur mandiri hari ke hari. Apa salahnya merayakan hadiah terindah dalam hidup ini? Makhluk kecil tak berdaya yang membuat hidup kita berubah 180 derajat. Bagiku, inilah salah satu bentuk ucapan syukurku pada Yang Maha Kuasa, yang telah memberi dan menghadirkannya ke dunia.

Saat ini, bayi saya sudah menjelma menjadi seorang batita berusia 1 tahun yang sudah berjalan sendiri, bermain sendiri dan bahkan makan dan minum sendiri. Banyak hal menarik perhatiannya (yang berharga itu). Matahari, bulan, pohon, burung, anjing, bunga, kupu-kupu dan berjuta benda lainnya yang tiada henti berlomba-lomba memasuki otak mungilnya yang tanpa batas dan senantiasa haus akan pengetahuan. Mungkin saya sedikit iri pada mereka, tapi saya tahu bahwa satu hal penting dalam menjadi orang tua adalah kemampuan berdamai dengan perubahan. Karena setiap perubahan itu penting dan mengarahkan kita kepada hal-hal yang jauh lebih menantang dan mendewasakan.

No comments:

Post a Comment