Di usianya yang ke-5 tahun, Arvin resmi menjadi kakak. Sejak tahu saya hamil anak ke-2 pada tanggal 25 Juli 2009, saya tidak menunggu lama-lama untuk membagi kabar gembira ini dengannya.
Saya adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Saya tahu betapa seru dan asyiknya mempunyai saudara (kakak – adik). Jadi saya SANGAT ingin Arvin merasakan hal yang sama.
Sejak hamil rasa sayang untuk calon adik sudah dipupuk. Tiap hari Arvin diajak bicara dengan dedek di dalam perut. Dilibatkan dalam merasakan gerakan-gerakan bayi dan ikut melihat citra USG ketika kontrol kehamilan ke dokter kandungan. Yang paling seru adalah melibatkan si kakak dalam pemilihan nama calon dedek bayi
Menjelang semakin dekatnya hari kelahiran, selain count down kapan kira-kira bayi akan lahir, diajak juga count down berapa lama lagi Arvin akan jadi 'kakak' alias jadi the big brother!
Saat hari kelahiran tiba, sepulang dari RS melihat adiknya, kakak pergi bersama papa dan diberi 'hadiah' sebagai souvenir "selamat ya sudah menjadi kakak!". Arvin senang sekali, hal ini juga menunjukkan bahwa transisinya menjadi kakak adalah hal yang penting dan patut dirayakan!
Setelah lahir, kakak sedapat mungkin tidak dilarang-larang untuk memegang, mencium, mengajak bermain dsb si adik bayi, karena larangan dapat membuat si kakak 'kecil hati' dan merasa tersisih (tentunya tetap dalam pengawasan).
Kakak selalu dilibatkan dalam mengurusi adik, membantu mengambilkan diaper, baju, menghitung pertambahan usia adik bahkan diajak 'menggendong adik'. Selalu ikut setiap kontrol ke DSA dan diajari ritual untuk saling mengucapkan "I love you". Memilihkan baju yang akan dipakai adik, memilihkan buku yang akan dibaca bersama dan juga memilihkan dan memutarkan DVD yang akan ditonton oleh adik.
Sekarang anak kedua saya Neo, sudah usia 7bulan. Sudah merayap kesana kemari, sudah bisa duduk, ngoceh dsb. Sekarang kebahagiaan kakak menjadi lebih kompleks, kakak bisa membacakan buku untuk adik, mengajak bermain, bernyanyi dan memainkan keyboard untuk adik.
Sejauh ini Arvin tidak pernah menyakiti adiknya, atau secara terang-terangan menyatakan bahwa dia merasa cemburu atau tersisihkan. Saya sangat bersyukur dan Berdoa semoga mereka akan selalu akur hingga mereka dewasa nanti.
Mempersiapkan anak pertama untuk menyambut kehadiran anggota keluarga yang baru adalah hal yang MUTLAK perlu. Untuk kebaikan si kakak sendiri, orang tua dan juga si adik bayi.
No comments:
Post a Comment