Dulu sejak kecil saya semangat banget merencanakan hal-hal apa saja yang ingin saya ajarkan kepada Arvin, salah satu diantaranya saya ingin agar si anak pertamaku ini jadi anak yang bilingual. Sejak umur 1 tahun, saya pun menyusun strategi untuk mengajarinya berbahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia.
Tips-tipsnya:
1. Berbicaralah pada anak dengan bahasa asing yang ingin diajarkan.
Waktu itu saya membesarkan Arvin sendiri, suami kerja di LN selama 4 tahun dan saya masih kuliah. Beruntungnya saya ditemani oleh kakak yang pintar berbahasa Inggris. Jadilah kami berdua berbicara dalam bahasa Inggris (sepenuhnya) kepada anak. Tapi antara kami menggunakan bahasa Indonesia. Jadi anak terekspos dengan kedua bahasa tersebut.
Saya pernah baca bahwa akan lebih efektif jika anak terekspos dengan kedua bahasa secara terus menerus. Jadi bisa diputuskan, misalnya ayah akan bicara dalam bahasa A dan ibu bahasa B kepada anak. Jadi seperti pengalaman anak-anak dengan orang tua multi-ras.
2. Sediakan bacaan dan tontonan berbahasa asing.
Karena hampir semua orang berbicara dalam bahasa ibu di lingkungan sekitar anak, selain berbicara dalam bahasa asing pada anak, kita juga perlu membacakan buku-buku berbahasa asing tersebut pada anak. Jadi anak mengenal bunyi dan juga tulisan (bahasa tertulis) dari bahasa tersebut.
Bahkan saking semangatnya, buku-buku yang tidak bilingual tapi disukai anak, dulu sampe saya bikin versi terjemahannya jadi anak bisa memahami cerita dalam 2 bahasa tersebut.
Hal yang sama berlaku untuk tontonan anak, sediakan DVD yang dapat diatur bahasanya, sesuai bahasa yang ingin diajarkan. Sebaiknya jangan membeli tontonan yang sudah didubbing dalam bahasa Indonesia, tapi gunakan bahasa asli untuk kesempatan belajar bagi anak.
3. Berbicara '2 kali' pada anak.
Supaya yakin anak bisa memahami dalam dua bahasa, saya suka berbicara 2 kali pada anak, jadi dalam kedua bahasa. Misalnya, "kamu mau main bola?… Do you want to play ball?" dengan begini anak mengenal makna kalimat dalam 2 bahasa tersebut sekaligus.
4. Sekarang Arvin sudah bersekolah di sekolah biasa dan tidak bilingual.
Bahasa ibunya semakin Lancar saja karena pergaulan dan proses belajar sehari-hari. Untuk memelihara kemampuan bahasa asingnya, saya putuskan menetapkan "English Day" di rumah 2-3 kali dalam seminggu, sehingga pemakaian kedua bahasa secara terus menerus terpelihara. Dalam English Day ini, kami menggunakan bahasa Inggris secara penuh di rumah.
Doakan aku berhasil ya De', sedang berusaha niy :)
ReplyDelete